Cara Nabi Musa Menghilangkan Rasa Takut dan Gentar

Sunah nabi musa menghilangkan rasa takut
Allah memberitahu Musa dalam surat Al-Qasas (32 )
وَاضْمُمْ إِلَيْكَ جَنَاحَكَ مِنَ الرَّهْبِ فَذَانِكَ بُرْهَانَانِ مِن رَّبِّكَ

”Dan dekatkanlah tanganmu ke sisi tubuhmu agar terbebas dari rasa takut (yang kamu derita akibat ular, dan dengan itu tanganmu akan kembali ke keadaan semula). Ini adalah dua tanda (mukjizat, bukti) dari Tuhanmu…”

Poin-poin penting mengenai topik ini:

Ibnu Abbas (Radhiyallahu anhu) berkata: "Ketika setiap orang yang takut meletakkan tangannya di dada, rasa takutnya akan hilang." (Al-Bagawai dalam Tafsir)

Mujahid berkata tentang ayat, " Dan dekatkanlah tanganmu ke sisimu agar kamu terbebas dari rasa takut." Artinya terbebas dari rasa takut atau gentar.

Qatadah berkata: "Untuk terbebas dari rasa takut."

Ibn Jarir At-Tabari: “Makna yang tampak sangat umum. Allah memerintahkan Musa (alaihi salam) ketika ia takut akan sesuatu untuk meletakkan tangannya di pinggang. Oleh karena itu, ketika ia meletakkan tangannya di dada, rasa takut yang dirasakannya hilang. Mungkin, jika seseorang melakukan perbuatan ini mengikuti cara Musa, dan meletakkan tangannya di dada, maka perasaan takut yang dirasakannya akan hilang—insya Allah. Dan kepada Allah kita bertawakkal.”
kartun wanita muskim
( Tafsir Ibn Kathir )

Hukum syariat para Nabi (alaihimus salam) sebelum kita adalah hukum syariat bagi kita, selama tidak bertentangan dengan hukum syariat kita dengan tiga syarat.

1. Telah ditegaskan melalui sumber-sumber otentik bahwa ini adalah perbuatan yang halal bagi umat-umat sebelum kita berdasarkan Al-Quran dan Sunnah.

2. Tidak ada yang disebutkan dalam perundang-undangan kita yang tidak mendukungnya, tetapi jika ada sesuatu yang disebutkan dalam syariat kita yang mendukung tindakan ini, maka tidak diragukan lagi itu juga merupakan perundang-undangan bagi kita.

3. Tidak ada yang disebutkan dalam undang-undang kita yang membatalkannya atau membuatnya tidak berlaku. Yang diketahui adalah bahwa ini tidak berlaku untuk dasar-dasar agama kita atau dalam masalah Aqidah, karena semua Nabi sepakat tentang hal-hal tersebut. (lihat Minhatur Radayyah karya Syekh Muhammad Adam jilid 2 hal. 211-218)

Diterjemahkan dan disusun oleh Abu Aaliyah Abdullah ibn Dwight Battle
Bersyukurlah Jika Semua Orang Bisa Tertawa Dan Senang Karena Kebodohanmu, Daripada Menjadi Orang Pintar Tetapi Selalu Menyusahkan Semua Orang...

Posting Komentar

Bagaimana dengan Artikel ini?
Silahkan Anda Bebas Berpendapat!
((
___; )
(6