
Saat kejadian Santi dan kedua anaknya sedang berada di dalam rumah. Sedangkan Wawan, suaminya sedang berada di luar rumah.
Dua jenazah bocah tewas disemayamkan di Mushala Al Ikhlas tak jauh dari lokasi kejadian. Saat ditemui di mushala, Santi mengaku menyesal tidak berhasil menyelamatkan kedua anaknya yang tertimbun longsor. Lantaran saat kejadian ia pun terseret tanah longsor yang tiba-tiba menerjang rumahnya.
"Adeknya sudah tidur, kakaknya mau nolongin, ada tanah longsor muncul dari lantai. Saya mau selamatkan anak tapi kebawa terseret jauh. Anak langsung tertutup," ujar Santi yang dibarengi Isak tangis.
Santi menjelaskan, longsor tersebut tidak dari atas tapi berawal dari bawah lantai baru disusul dari bagian atas. Tebing yang longsor sekitar 10 meter.
"Longsornya besar tapi gak kedengeran, tangannya dari bawah, tembok roboh terakhir. Mau nolongin tapi kebawa sampai jendela. Lalu tembok menimpa. Terlambat tidak bisa nolong anak sudah tertutup," katanya.
Ketua RT setempat Mpud Rusmana mengatakan longsor terjadi sekitar pukul 19.00 WIB saat hujan deras. Setelah mendapat kabar ada bencana longsor yang menimbun dua bocah, warga langsung berdatangan untuk melakukan evakuasi.
"Warga langsung melakukan pencarian korban yang tertimbun longsor. Proses pencarian cukup sulit, karena material longsor cukup tebal ditambah tertutup tembok," ungkapnya.
Setelah melakukan pencarian selama 2 jam lebih, dua korban yang tertimbun longsor berhasil ditemukan. Keduanya dalam posisi bergandengan. Posisinya berada di ruang kamar.
"Kondisinya masih bergandengan, masih utuh hanya lecet namun sudah meninggal dunia. Setelah ditemukan lalu dibawa untuk dibersihkan dan disemayamkan di mushala," ungkapnya.
SUMBER