Wilujeung Sumping di Blog GeegleHayoO

Fenomena Gerhana Dalam Pandangan Islam


Dikatakan dalam Al-Qur'an surat Ar-Rahman ayat 5, Allah Ta'ala berfirman:

Matahari dan bulan mengikuti jalannya dengan perhitungan yang tepat.
Gerhana Matahari merupakan keadaan di mana bulan berada di antara matahari dan bumi. Sehingga sinar matahari terhalang sebagian atau seluruhnya ke bumi.

Sementara, Gerhana Bulan terjadi ketika sebagian atau seluruh permukaan bulan tertutup bayangan Bumi. Saat fenomena langit seperti Super Blood Moon terjadi, perubahan warnanya disebabkan oleh pembiasan Rayleigh, yakni pembiasan sinar Matahari secara seletif oleh atmosfer Bumi.

Sehingga menyebabkan Bulan berwarna merah-coklat tua atau biasanya warnanya dapat bervariasi berdasarkan kondisi atmosfer.

Melansir dari About Islam, Senin (16/5/2022), sebelum Islam, orang biasa mengasosiasikan fenomena yang tidak biasa ini dengan beberapa alasan takhayul.

Seperti, terjadi gerhana Matahari pada hari Ibrahim, putra Nabi Muhammad SAW di Madinah, beberapa orang mengaitkannya dengan kematiannya.

Nabi Muhammad SAW memerintahkan bila terjadi gerhana untuk berdoa kepada Allah, mendirikan salat sunnah gerhana, bertakbir dan bersedekah. Sebagaimana sabda beliau yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, yang berbunyi:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka banyaklah berdoa kepada Allah, bertakbirlah, dirikan shalat dan bersedekahlah.

Baca Juga Ulasan Tentang Sholat Gerhana Lengkap di Merdeka.com klik disini