GeegleHayoO

Di Dunia ini Manusia Memiliki 7 Kembaran Tanpa Adanya Hubungan Darah

Daftar Isi

Kembaran yang dimaksud disini pasti saja bukanlah kembar yang sedarah, sebab apabila mereka terbukti mempunyai hubungan darah langsung, maka tidak heran apabila mereka bakal menjadi mirip satu sama lain, tapi hari ini kadang mereka tinggal di belahan dunia yang tidak sama satu & yang lainnya. Salah satu contoh konkrit dari fenomena "manusia punya 7 kembaran, mitos alias fakta?" ialah Remy Girard & Gabriel Gubert yang keduanya tidak mempunyai hubungan darah, tapi ketika mereka bergambar bersama pada tahun 2003 mereka terkesan contohnya saudara kembar.


Apabila contoh tadi mengulas mengenai kembaran yang hidup di era yang sama, nyatanya banyak juga ditemukan adanya kejadian yang terkait pada persoalan manusia punya 7 kembaran di dunia yang melintasi waktu, antara orang yang hidup di masa saat ini & orang yang ada pada kurang lebih ratusan alias bahkan ribuan tahun yang lalu, contohnya yang terjadi pada Max Gallupo.

Max ialah seorang mahasiswa di Temple University, Philadelphia. Ia menjalani hidupnya sebagai mahasiswa biasa sampai suatu hari ia melihat lukisan lelaki dimana wajah lelaki tersebut nampak mirip dengan wajahnya. Akhir-akhir baru diketahui bahwa lukisan tersebut mempunyai nama "Potrait of a nobleman with dueling gauntlet" & sumbernya dari tahun 1562 di Itali. Max sendiri tidak sempat menjadi model, jadi pernyataannya & hasil penelusuran umur lukisan tadi mengaburkan mitos alias fakta, manusia punya 7 kembaran.

Mungkin terbukti hebat apabila kamu melihat fenomena ini dari segi fiksi ilmiah mengenai mesin waktu, alias bahkan dengan kacamata supernatural dimana kembaran yang eranya tidak sama tadi hanyalah 1 individu yang sanggup hidup abadi, meskipun pasti saja hal tersebut agak tidak mungkin.

Bagi kembaran yang hidup dalam satu era, mungkin dapat disebut dengan nama Doppelganger yang merupakan kata serapan dari bahasa Jerman yang berarti "pelaku kedua". Awalnya terbukti kata tersebut dipakai untuk hal-hal supernatural tapi kini pemakaiannya menjadi lebih umum sebagai sebutan bagi orang-orang yang mempunyai keadaan fisik maupun sifat yang mencerminkan satu sama lain.

Dari segi sains, teori yang paling memungkinkan ialah kemiripan gen. Gen manusia terbukti hampir mirip satu sama lain, dimana yang menjadi pembeda mutlak ialah aba-aba yang dibagikan oleh gen tersebut untuk membuat kontur wajah seseorang. Walau kemungkinannya ada banyak, kamu juga tidak boleh lupa bahwa populasi manusia di dunia sendiri telah melebihi angka 7 miliar & pasti diantara mereka bakal ada 7 atau 9 orang yang mirip dengan kita. Sampai saat ini, nyatanya pertanyaan kamu tetap menjadi misteri. Manusia punya 7 kembaran, mitos alias fakta?

Prinsip Persamaan Manusia Menurut Islam

Prinsip Persamaan Antarmanusia (QS. Al-Hujarat/49:13)


“Hai manusia, sesungguhnya Kami ciptakan kamu dari seorang laki-laki seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” 
(QS. 49:13)

Ayat di atas secara gamblang mendeskripsikan proses kejadian manusia. Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari pasangan laki-laki dan perempuan. Kemudian dari pasangan tersebut lahir pasangan-pasangan lainnya.

Dengan demikian, pada hakekatnya, manusia itu adalah “satu keluarga”. Proses penciptaan yang “seragam” itu merupakan bukti bahwa pada dasarnya semua manusia adalah sama. Karena itu, manusia memiliki kedudukan yang sama.

Di dalam al-Qur’an ada sejumlah ayat yang juga menjelaskan persamaan antarmanusia, seperti surat al-Nisaa’/4:1, al-A’raf/7:189, al-Ztmar/39:6, Fathir/35:11, dan al-Mu’min/40:67.

Ayat-ayat itu, sebagaimana dijelaskan oleh Muhammad Husayn al-Thbathaba’I dalam tafsirnya al-Mizan fi Tafsir al-Qur’an (Jilid VI, h. 134-135), pada pokoknya hendak menjelaskan bahwa dari segi hakikat penciptaan, antara manusia yang satu dan manusia lainnya tidak ada perbedaan. Mereka semua sama, dari asal kejadian yang sama, yaitu dari tanah, dari diri yang satu, yakni Adam yang diciptakan dari tanah. Karena itu, tidak ada kelebihan seorang individu atas individu lainnya. Karena asal-usul kejadian manusia seluruhnya adalah sama. Oleh karenanya tidak layak seseorang atau satu golongan menyombongkan diri terhadap yang lain atau menghina yang lain.

Prinsip persamaan antarmanusia ini juga dijelaskan oleh Rasulullah saw. dalam berbagai haditsnya, seperti yang diriwayatkan oleh Ahmad dan juga sebagaimana diriwayatkan oleh Ibn Majah.

Lantas apakah yang membedakan antara manusia satu dengan yang lainnya? Ayat di atas langsung menjawab bahwa yang membedakan antara orang satu dengan yang lainnya adalah taqwanya. Artinya Allah tidak membedakan berdasarkan nasab (keturunan), warna kulit, suku atau bangsa, maupun tampang yang dimiliki oleh seseorang.

Muncul pertanyaan, apakah prinsip persamaan yang dibawa Islam tersebut dengan paham persamaan (egalitarianisme) yang selalu didengungkan di Barat dewasa ini? Terhadap pertanyaan ini Muhammad Husein Haykal dengan tegas menyatakan bahwa paham persamaan yang dibawa Islam sangat berbeda dengan paham persamaan yang sering ditonjolkan dalam peradaban Barat.

Persamaan yang diajarkan Islam adalah persamaan dalam bentuk yang paling hakiki dan sempurna. Islam mengajarkan bahwa semua manusia dari segi harkat dan martabatnya adalah sama di hadapan Tuhan. Tidak ada perbedaan antara manusia yang satu dan lainnya kecuali dalam taqwanya kepada Tuhan. (Haikal, al-Faruq ‘Umar , h. 11-12. Juga Haikal, Hayah Muhammad, h. 416.

Adapun persamaan di Barat, tegas Haikal, hanya mengajarkan persamaan di hadapan hukum yang tidak lain adalah buatan manusia sendiri. Paham ini di Barat muncul sebagai akibat dari Revolusi Prancis (1789). Cita-cita kemanusiaan yang amat ditonjolkan dalam revolusi ini adalah kebebasan, persamaan, dan persaudaraan ( liberte, egalite, fraternite ). Aplikasi terpenting dari cita-cita tersebeut menurut Musdah adalah timbulnya system politik demokratis.

Jadi mengenai Mitos 7 Orang yang memiliki Persamaan di Dunia ini memang tidak disebutkan dalam Al-Qur'an akan tetapi, Sudah banyak hal yang Islam Prinsipkan bahwa Manusia itu Sama. Berarti secara tidak langsung mengenai sebuah adanya kemiripan antar manusia di seluruh dunia tanpa adanya hubungan darah dan tidak hidup di era yang sama ini adalah menjadi salah satu bukti kebesaran dan kebenaran firman Allah SWT bahwa manusia itu sama yakni keturunan Nabi Adam AS dan Siti Hawa.

Wallahualam Bissawab...

Sekian post Chakly, Jika ada salah kata Chakly mohon maaf. Terimakasih dan Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarokatuh...

Posting Komentar