Pada unggahan video tersebut juga terdengar suara keluhan pemilik mobil yang merekam video. "Ya Allah, kok gini. Saya itu kan gini (bisnis)," katanya.
Hasil penulusuran di lapangan, pemilik mobil Honda Civic Turbo tersebut ternyata perempuan pengusaha produk kecantikan, Delva Eris Merinda. Pengakuannya, mobol tersebut biasanya diparkir di depan teras kantor. Namun pada hari nahas itu, mobil keluaran tahun 2019 tersebut diparkir di seberang jalan, lantaran saat itu sedang ada bongkar barang yang baru datang.
"Mobil itu biasanya saya parkir di teras sini. Karena kemarin itu ada bongkar barang yang baru datang, akhirnya saya suruh anak gudang untuk pindahkan ke depan, " kata Delva saat ditemui di kantornya, Sabtu (11/12/2021) siang.
Bongkar barang hanya berlangsung sekitar 1 jam. Begitu bongkar barang selesai, si anak gudang, Andi diminta untuk mengembalikan lagi mobil untuk diparkir di teras kantor.
Meski musibah tersebut telah merugikan dirinya, Delva masih tetap tenang dan belum berencana melaporkan ke Polisi.
Delva telah menggenggam hasil rekaman CCTV dari perangkat yang terpasang di kantornya. "Jadi kalau saya sudah lihat rekaman CCTV. Tapi memang belum saya share," tuturnya.
Delva mengaku sudah menemukan jejak pelaku. Bahkan satu di antara dua orang yang menyatroni kendaraannya itu sudah bertemu dengannya. "Saya nunggu niat baik orangnya dulu. Apa sebenarnya tujuan dan maksudnya apa," ucap perempuan yang mempunyai beberapa karyawan ini.
Hasil investigasinya saat bertemu pelaku, Delva mendapati jawaban, bahwa pelaku itu suruhan. "Jujur memang itu adalah suruhan, langsung saya panggil. Karena memang saya kenal salah satu dari dua orang itu. Jadi itu kayak kurir," katanya.
Dengan pelakunya dia kenal, hanya tidak begitu akrab. Akhirnya Delva berinisiatif untuk mengajak bertemu dan akhirnya ngobrol. Dari pertemuan dengan pelaku itulah ia mendapati pengakuan pelaku. Jadi aksi 'melukai' mobilnya oleh pelaku bukan karena salah parkir.
Masalahnya kalau memang karena parkir di bahu jalan, pasti bukan. Karena yang parkir di tempat itu juga ada mobil lain.
"Sedangkan mobil saya terjepit di tengah. Kalau mau ya sekalian dong semuanya. Jadi kalau memang karena parkir, pasti bukan," katanya.
Hasil pembicaraan dengan eksekutor, ternyata pelaku itu hanya disuruh. Namun, dia tidak tahu pasti apa masalahnya
"Dia bilang, mau aja disuruh karena dia anak buah," katanya.
Atas kasus ini, korban memberi toleransi waktu selama seminggu. Jika tidak ada niat baik, dia pasti akan membawa masalah tersebut ke ranah hukum. "Saya tunggu, jika tidak ada iktikad baik, ya saya akan laporan. Karena memang saya nggak tahu apa maksud dan tujuannya dia," katanya.
Kalau ada masalah, mestinya bisa telepon atau diselesaikan dengan baik-baik. Namun dia memastikan tidak ada masalah dengan orang dimaksud.
Dia mengatakan, orang yang menyuruh mencoret berdomisili di Kota Lamongan. Sedangkan eksekutor tinggal di desa, jauh dari kota Lamongan. Dia mengaku kenal dengan aktor intelektualnya. Bahkan selama ini hubungannya baik-baik saja.
"Tapi mungkin bisa jadi iri, karena saya bisa seperti ini, bisa usaha seperti ini," katanya.
Sumber: iNews
Editor : Ihya Ulumuddin