Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) guru, di SDN 4 Kertasari /Nurhandoko Wiyoso/Pikiran Rakyat
Untuk bisa meraih itu, tidak gampang, namun harus melewati perjuanga yang cukup panjang.
Sejak 16 tahun silam, ia selalu ikut seleksi CPNS, namun dewi fortuna belum memihaknya. Dia selalu gagal dalam seleksi tersebut.
Namun berkat kesabaran dan kegigihannya, pada seleksi P3K akhirnya perempuan berwajah manis ini bisa lolos.
Namanya masuk daftar lolos menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) guru, di SDN 4 Kertasari, Kecamatan/Kab upaten Ciamis.
“Pertama lihat sendiri, juga masih rasanya belum percaya. Setelah tiga kali memastikan, saya baru percaya namanya ada di situ,” kata Ayu sebagaimana dikutip priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat, Jumat 8 Oktober 2021.
Dia mengaku tidak bisa berkata-kata begitu dinyatakan lulus P3K sebagai guru Ahli Pertama. Hal itu dinilainya hal yang wajar. Sebab saat mengikuti ujian, di SMA Kawali, Kabupaten Ciamis, servernya sempat beberapa kali bermasalah.
Perjuangannya menjadi ASN, juga dilakoninya hingga beberapa kali. Mulai dari mendaftar CPNS di Kabupaten Ciamis, Bandung hingga Kabupaten Cilacap, Provinsi Jateng. Hanya saja perjuangannya saat itu tidak membuahkan hasil.
“Apalagi pada saat itu kan ada pembatasan usia pendaftar. Kesempatan semakin tipis, ketika ada moratorium penerimaan ASN. Mungkin ini jalan yang harus saya lalui,” ungkap Ayu.
Sementara itu Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengatakan, pada seleksi penerimaan P3K guru ada 4.900 peserta. Akan tetapi yang sudah submit sebanyak 3.092 orang. Dalam penerimaan P3K guru, sepenuhnya kewenangan Kemendikbud.
” Kami hanya menerima hasil dari Kemendikbud,” tuturnya usai mengikuti pengumuman hasil seleksi kompetensi l guru dan ASN P3K 2021 secara virtual dengan Kemendikbud di Setda Ciamis. ***(Nurhandoko Wiyoso/Pikiran Rakyat)