Jembatan Cikukulu yang menghubungkan antara Desa Mekarjaya dan Desa Saguling, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Propinsi Jawa Barat, sekitar pada tahun 90 dikenal sebagai kawasan yang cukup angker. Photo : Eli Suherli/ HR
Jembatan Cikukulu yang menghubungkan antara Desa Mekarjaya dan Desa Saguling, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Propinsi Jawa Barat, sekitar pada tahun 90 dikenal sebagai kawasan yang cukup angker.
Konon menurut beberapa kesaksian warga sekitar, hampir setiap bulan Jembatan Cikukulu kerap memakan korban kecelakaan lalu lintas. Terlebih pada orang asing atau luar Ciamis yang melewati jembatan tanpa membunyikan klakson.
Karlim, tukang ojeg yang biasa mangkal di pangkalan dekat Jembatan Cikukulu, ketika ditemui Koran HR, Minggu (13/12/2015) lalu, membenarkan hal itu. Menurut dia, lokasi jembatan sangat angker, apalagi jembatan itu berada di diantara sungai yang membelah dua makam keramat, makam Mbah Bangun Tapa dan Makam Keramat Buni Geulis.
“Saya sering sekali menyaksikan kejadian-kejadian aneh sehingga terjadi kecelakaan di Jembatan Cikukulu. Dari mulai tabrakan kendaraan hingga kendaraan masuk sungai melompati jembatan, tanpa merusak pilar jembatan,” katanya.
Sebelum ada bangunan seperti sekarang, lanjut Karlim, di lokasi jalan Jembatan Cikukulu hanya terdapat satu rumah dan satu warung yang dijadikan pangkalan ojeg. Karlim menjelaskan, setiap kali akan terjadi kecelakaan, ditandai turunnya monyet dari salah satu makam keramat ke arah jembatan.
“Kebetulan dulu di dekat jembatan ditumbuhi banyak sekali pohon pisang. Setelah itu, pasti kecelakaan terjadi, baik siang hari maupun malam hari. Yang jadi korban pastinya adalah orang dari luar Ciamis,” jelasnya.
Senada dengan itu, Endin, warga setempat, mengaku sering sekali mendapati kejadian aneh di lokasi jalan tikungan Jembatan Cikukulu. Menurut dia, setiap kali terjadi kecelakaan korban selalu dievakuasi ke satu-satunya rumah yang ada saat itu.
“Faktor mistis juga kerap menghantui lokasi tersebut. Pernah ada kendaraan nyemplung ke sungai, untung penumpang dan supir hanya mengalami luka ringan. Ketika ditanya mereka tidak tahu kenapa pas melewati jembatan seakan-akan jalan itu lurus dan baru sadar setekah berada di dalam sungai,” katanya.
Bukan hanya itu, kata Endin, kecelakan lalu lintas pun merenggut jiwa pemilik rumah dekat jembatan. Saat itu sebuah bus tiba-tiba masuk ke dalam rumah sehingga pemilik rumah yang sedang tertidur tidak bisa menyelamtkan diri dan menjadi korban dari kecelakaan itu.
“Tapi setelah kawasan di sekitar Jembatan Cikukulu dibangun, lokasi ini tidak terlalu seram dan kecelakaan pun jarang terjadi. Hanya saja, tidak mudah membangun di lokasi itu karena dari sisi mistik banyak penunggu lokasi jembatan yang melakukan perlawanan. Itu terbukti keika ada salah satu pohon yang tidak bisa ditebang,” ungkapnya.