Wilujeung Sumping di Blog GeegleHayoO

Mengenang Insiden Sumpah Pocong Dukun Santet di Ciamis

Ilustrasi Sumpah Pocong

BERITA SEREM CIAMIS . Kabar tentang adanya rencana sumpah pocong di Ciamis menyedot perhatian warganet. Dalam waktu 24 jam, berita yang ditayangkan di Warta Priangan tersebut diakses oleh lebih dari 20 ribu pembaca. Dan rencananya, nanti malam, Kamis (09/11/2017), ritual sumpah pocong tersebut akan digelar. Tim liputan khusus Warta Priangan sejak pagi sudah meluncur ke sekitar lokasi yang rencananya akan digunakan sebagai tempat pelaksanaan sumpah pocong.

Informasi tentang rencana sumpah pocong ini berawal dari laporan dua orang warga yang berkunjung ke kantor redaksi Warta Priangan. Dari kedua orang ini, diperoleh informasi akan digelar ritual sumpah pocong di salah satu desa di Kabupaten Ciamis. Kedua orang yang usianya masih relatif muda ini berinisiatif menyampaikan informasi tersebut dengan harapan agar bisa dimuat di Warta Priangan.

“Kalau dimuat di media, harapan kami sih rencana sumpah pocong ini akan mendapat perhatian lebih serius, khususnya dari pemerintahan setempat. Kalau perlu sampai yang di kabupaten turun tangan,” terang AB.

Menurut AB, sumpah pocong bukan urusan main-main. Selain sebagai bukti adanya keresahan warga, sumpah pocong juga erat kaitannya dengan syariat islam. AB khawatir, kalau ritual ini justru tidak sesuai dengan syariat islam.

“Pemerintah dan para tokoh masyarakat dan alim ulama harus hadir dalam fenomena ini. Saya khawatir sekali. Meskipun bukan tepat di dusun saya, tapi saya bisa faham situasinya. Khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Desakan warga setiap saat semakin menguat,” terang AB

Meski begitu, AB mengaku belum berani mengungkapkan kronologis dan informasi rinci lainnya. Ia khawatir, apa yang ia lakukan tidak sejalan dengan keinginan kebanyakan warga.

“Warga antusias untuk menggelar sumpah pocong. Mohon Warta Priangan jangan dulu terlalu detil, khawatir nanti saya yang disalahkan,” terang AB.

Sebagaimana informasi yang disampaikan oleh AB, sumpah pocong di Ciamis ini awalnya akan dilaksanakan di gedung bale desa. Teknisnya, warga dusun akan hadir di bale desa, untuk menyaksikan pelaksanaan ritual sumpah pocong.

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber di internet, sumpah pocong adalah semacam sumpah untuk membuktikan kebenaran dengan cara membungkus seseorang dengan kain kafan yang biasa digunakan untuk mayat. Lalu orang tersebut akan dimintai penjelasan. Jika orang tersebut berbohong, maka diyakini orang yang melakukan sumpah pocong tidak akan hidup lagi.

“Sampai hari ini (kemarin –red), wacana sumpah pocong masih menguat. Rencananya besok akan dilaksanakan, malam Jumat, sekitar jam 20.00,” terang RA, narasumber lain tapi masih berada di wilayah desa yang sama.

Atas saran dan pertimbangan aparat setempat dan para sesepuh alim ulama, keinginan warga untuk menggelar sumpah pocong di bale desa dikabarkan berubah. Ritual berbau mistis itu akan dilaksanakan di masjid.

“Tadinya mau di balai desa. Tapi siang tadi saya dengar akan dipindahkan ke masjid. Tata cara pelaksanaannya juga belum tentu seperti sumpah pocong. Ada kemungkinan sumpah yang dilakukan mungkin hanya di depan Alquran, ini hasil pendekatan pemerintah setempat dan para alim ulama kepada warga. Tapi besok akhirnya mau sumpah pocong atau cukup di depan Alquran, semuanya tergantung seperti apa desakan warga,” terang RA

PEMICU SUMPAH POCONG

Tentunya, tak ada asap jika tak ada api. Mustahil warga desa menuntut dilakukan sumpah pocong jika tak ada alasannya. Berdasarkan informasi dari dua narasumber Warta Priangan, dorongan warga untuk menggelar sumpah pocong ini dipicu oleh isu tentang seorang warga yang diduga memiliki ilmu santet. Dan, untuk membuktikan bahwa warga yang bersangkutan bukan atau tidak melakukan praktek ilmu santet, dia harus menjalani sumpah pocong di hadapan warga desa.

Orang terduga dukun santet ini kabarnya dulu juga tinggal di desa tersebut. Namun karena pernah terjadi kasus serupa (dituduh melakukan santet), orang tersebut kemudian diusir untuk pindah dari desa tersebut. Ia pun terpaksa pindah domisili. Tempat yang dia pilih adalah sebuah desa di daerah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, tapi masih berbatasan dengan Kabupaten Ciamis. Menurut informasi, kepindahan terduga dukun santet dari Ciamis ke Cilacap terjadi pada tahun 1990-an.

Beberapa tahun kemudian, sekitar tahun 2000, orang tersebut kembali lagi ke desa di Ciamis, tempat asal dia. Ketika itu, meski sempat jadi buah bibir warga, namun kembalinya orang tersebut relatif diterima oleh warga sekitar. Apalagi belakangan beredar kabar, kepindahan orang tersebut dari Cilacap ke Ciamis lagi karena kasus serupa. Lebih tragis, dari informasi yang beredar, rumah yang bersangkutan di Cilacap sampai dibakar massa.

Tiga bulan lalu, suasana di desa tersebut kembali memanas, setelah terjadinya sebuah peristiwa yang diyakini sebagian pihak melibatkan praktek dukun santet. Kecurigaan pun lagi-lagi mengarah pada orang tersebut. Dan sejak itu, wacana agar orang tersebut melakoni sumpang pocong terus menguat. Menurut rencana, nanti malam, adalah waktu yang disepakati warga untuk melaksanak ritual sumpah pocong yang harus dijalani oleh terduga dukun santet.

INI DIA LOKASI SUMPAH POCONG DI CIAMIS

Hari Rabu (08/11/2017), kantor Redaksi Warta Priangan kedatangan tiga orang tamu dari Polres Ciamis. Selain silaturahmi, para petugas ini meminta informasi tentang rencana adanya sumpah pocong di Ciamis. Berbeda dengan di media, redaksi tidak bisa membuka informasi terlebih dahulu sesuai permintaan narasumber, tapi kepada para petugas ini redaksi memberikan semua informasi yang dimiliki.

Dan sejak kemarin, menurut sumber Warta Priangan, konsolidasi antara pemerintahan setempat semakin intens dilakukan. Dari mulai kepala dusun, kepala desa, hingga babinsa dan babinkambtibmas, terus melakukan koordinasi, demi terciptanya situasi yang kondusif menjelang dilaksanakannya ritual sumpah pocong.

Kamis (09/11/2017), dari jam 08.00 pagi tim liputan khusus Warta Priangan sudah meluncur ke lokasi. Sekitar jam 10, tim sudah tiba di desa tersebut. Setelah berbincang dengan dua orang narasumber yang beberapa hari ke belakang memberikan informasi, reportase Warta Priangan pun dimulai. Ditemani dua narasumber, Warta Priangan berangkat untuk menemui beberapa narasumber kompeten, antara lain kepala dusun, kepala desa, dan kapolsek.

Lokasi sumpah pocong di Ciamis ini berada di Dusun Batukurung, Desa Kawasen, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis.

INFORMASI TERKINI TENTANG SUMPAH POCONG DI CIAMIS (Halaman 5)

Berdasarkan informasi dari tim liputan khusus Warta Priangan yang dikirim ke Dusun Batukurung, Desa Kawasen, Kecamatan Banjarsari, hari ini, Kamis (09/11/2017), melaporkan ritual sumpah pocong dipastikan tidak akan jadi dilaksanakan.

“Kemarin malam sudah ada musyawarah dengan semua pihak-pihak terkait, disaksikan oleh semua pengurus dan sesepuh lingkungan. Tempatnya musyawarahnya juga di Mapolsek,” terang Ibu Enung Kusmiati, Kepala Dusun Batukurung, RT 12, RW 03.

Saat ditemui di kediamannya, Enung juga mengatakan, sumpah yang akan dilakukan adalah sumpah Alquran, bukan sumpah pocong sebagaiman yang sebelumnya sempat diperbincangkan oleh warga sekitar. Enung juga membenarkan adanya desakan warga agar terduga pemilik ilmu santet tidak tinggal di desa tersebut.

Keterangan serupa juga disampaikan Zaenal Arifin, Kepala Desa Kawasen, Kecamatan Banjarsari.

“Tidak jadi, karena tadi malam sudah ada musyawarah di Polsek,” terang Endang.



Berita ini pertama kali diterbitkan oleh : WARTAPRIANGAN
Bersyukurlah Jika Semua Orang Bisa Tertawa Dan Senang Karena Kebodohanmu, Daripada Menjadi Orang Pintar Tetapi Selalu Menyusahkan Semua Orang...

Posting Komentar

Bagaimana dengan Artikel ini?
Silahkan Anda Bebas Berpendapat!
((
___; )
(6