Bagi Anda yang suka mengunggah foto seksi di akun media sosial sebaiknya waspada.
Baru-baru ini sejumlah mahasiswa Ngee Ann Polytechnic (NP) Singapura menjadi korban oknum tidak bertanggung jawab.
Pasalnya foto-foto seksi mereka yang mengenakan bikini, baju yoga, celana pendek direpost ulang dengan menggunakan lewd caption atau foto yang diberi keterangan cabul
Dilansir dari Stomp, Sabtu (18/6/2017), tiga belas mahasiswi NP melaporkan kejadian yang mereka alami ke pihak kepolisian setempat.
Foto-foto mereka muncul di blog yang menggambarkan mereka seperti pelacur.
Blog tersebut, yang menargetkan mahasiwi dari NP yang pertama kali muncul pada 10 Mei 2017 lalu.
Dari informasi yang dihimpun surat kabar New Paper, bahwa benar foto gadis dalam blog tersebut berasal dari NP.
Seorang mahasiswi yang identisnya dirahasiakan, mengetahui foto-foto tersebut sangat merugikan mereka.
Ia meras jijik dengan keteragan yang dilampirkan dalam foto tersebut, "Teks yang menyertai posting membuat saya jijik"ujarnya.
"Saya sadar betapa berbahayanya Internet, tapi ini bukan alasan yang sah untuk melakukan pelecehan seksual dalam situasi apapun."
Korban lainnya mengatakan bahwa dia mengirim e-mail kepada pemilik blog memintanya untuk menghapus foto tersebut namun tidak berhasil.
"Kami mengeposkan gambar itu untuk bersenang-senang, agar teman-teman kami bisa melihat,"
"Kami kecewa foto malah dijadikan objek seksual".
Sementara itu, Pengacara korban Ravinderpal Singh dari Kalco Law mengatakan kepada TNP bahwa tindakan semacam itu adalah kejahatan.
"Ini adalah pelanggaran terhadap Undang-Undang Pelecehan pasal 509 KUHP karena pelanggaran menghina kesopanan seorang wanita."
Juru bicara NP mengatakan kepada TNP bahwa sekolah tersebut telah mengajukan laporan polisi.
TNP menghubungi orang di belakang blog pada hari Selasa namun tidak menerima balasan.
Ketua Dewan Literasi Media, Mr Lock Wai Han, mengatakan: "Saat memposting di situs atau akun yang bersifat umum, kita harus sadar bahwa apa yang kita lakukan dan bagikan dapat diakses oleh siapa saja, dan hindari memajang foto atau informasi lain yang mungkin Disalahgunakan. "