Perselingkuhan, sebuah kata yang sangat dihindari ketika seseorang sudah berumah tangga. Setiap pasangan tentu ingin hubungannya dengan sang suami atau istri bisa berjalan harmonis, namun pada kenyataannya, tidak ada rumah tangga yang lepas dari masalah.
Seringkali, masalah yang terjadi justru tak bisa diselesaikan dengan kepala dingin hingga akhirnya membuat kata perselingkuhan pun menyusup masuk dalam hidup rumah tangga.
Kejadian serupa pun sempat dialami seorang netizen yang tak mau disebutkan namanya.
Melalui salah satu forum keluarga, ia menceritakan betapa sedihnya ia ketika mengetahui sosok ibu yang sangat disayang justru berselingkuh di belakang sang ayah. Netizen tersebut ini berharap bisa menemukan solusi untuk mengatasi persoalan tersebut.
Berikut kisahnya :
-------------------------------------
Aku Sedih Ibuku Selingkuh
Sudah 7 tahun saya menyembunyikan kenyataan bahwa saya mengetahui ibu selingkuh dengan laki-laki yang tak lain adalah atasan ayah saya.
Waktu itu saya masih SD dan masih takut untuk mengadu ke ayah.
Saya hanya tahu bahwa Ibu saya sering bertelepon mesra dengan atasan ayah.
Di dalam pembicaraannya mereka sering membahas tentang menjalani hubungan meski telah mempunyai satpam (pasangan hidup).
Saya hanya bisa menangis setiap kali mendengar Ibu saya bertelepon dengan laki-laki itu.
Ibu saya sampai sekarang belum mengetahui kalau saya mengetahui hubungannya.
Sejak saat itu ketika atasan ayah saya berkunjung, ibu saya bersikap biasa saja seperti tidak ada apapun, namun saya memasang muka yang masam setiap kali dia berkunjung.
Atasan ayah saya memang orangnya baik dan telah banyak membantu keluarga kami.
Mungkin sikap saya itu dianggap Ibu sebagai tindakan tidak sopan sehingga beliau memarahi saya.
“Kamu jangan kayak gitu sama atasan ayah kamu, kalau gak ada dia ayah kamu mau dapat uang dari mana, dia menganggap kamu anak, seperti tidak dididik saja oleh ibu??”, ujar ibuku.
Saya hanya bisa diam.
Sampai 7 tahun berlalu, saya masih belum berani berbicara kepada Ibu saya bahwa saya tahu hubungannya.
Ibu saya juga belum mengetahui kalau saya telah tahu selama ini.
Saya juga tak berani mengadu kepada ayah.
Beberapa tahun berlalu, dulu saya adalah seorang anak tunggal, kemudian Ibu hamil dan akhirnya sekarang saya mempunyai seorang adik yang berbeda 15 tahun dari saya.
Saya pun sudah melupakan bahwa Ibu selingkuh dan berharap hal tersebut hanyalah pikiran anak kecil saja.
Dan kalaupun itu memang pernah terjadi, saya berharap Ibu sudah bertobat dan lebih dewasa setelah punya anak 2 orang.
Saya juga tidak lagi mendengar adanya hubungan Ibu dengan atasan ayah saya.
Ayah saya sekarang sudah terkenal dan sudah banyak mempunyai job namun bukan dari atasannya itu, meski begitu ayah saya masih bekerja dan dibantu olehnya.
Adik saya kini berumur 1 tahun, namun akhir-akhir ini saya mendengar kembali Ibu saya kembali teleponan di malam hari sampai larut ketika ayah tidak ada di rumah.
Apakah Ibu selingkuh dengan pria itu lagi.
Dia mungkin menganggap saya sudah tidur dan merasa bebas bercengkrama dengan pria tersebut.
Saya tidak tahu namun yang jelas saya mendengar Ibu saya mengungkapkan isi hatinya, dia bilang rindu atau apalah, dia tak mau telpon diputus.
Dia juga membicarakan tentang karir ayah saya yang sukses, dan saya mendengar Ibu saya seperti anak remaja yang sedang dimabuk cinta.
Saya hanya bisa menangis mendengar pembicaraan itu.
Sudah 1 bulan saya tidak berbicara dengan Ibu saya.
Saya juga belum berani mengadu ke ayah atau bicara 4 mata dengan Ibu.
Saya menyayangi adik saya yang baru berumur 1 tahun, saya juga takut dosa karena durhaka pada Ibu.
Saya hanya diam ketika ditanya Ibu. Ibu yang tak tahu apa yang kupikirkan hanya bisa menangis melihatku.
Ibu selingkuh dan saya tak tahu harus bagaimana, saya menyayangi orang tua saya tapi saya tidak suka dengan kelakukan Ibu saya yang seperti itu.
-------
Bersambung